Gerahhh ! Itu yg dirasakan para murid-murid SMA Altavia siang itu . Suasana kota Jakarta sabtu itu emang lagi panaaaasss banget . Banyak murid yg keluar kelas untuk cari angin atau sekedar duduk-duduk menikmati jam kosong dan banyak juga yg bikin gaduh di kelas . Guru-guru emang lagi mengadakan rapat buat persiapan Ujian Akhir Semester kelas XII minggu depan , jadi bentar lagi bakal ada liburaaaannn panjang buat anak kelas X dan XI .
“Tet tet tet” , bel pulang pun berbunyi , sorak sorai para murid-murid pun terdengar gaduh . Tak terkecuali pada salah satu geng cewe populer se-antero SMA Altavia yg beranggotakan 3 orang cewe yaitu Grace , Bianca , dan Sandra. Maklumlah orangtua mereka adalah orang yg berpengaruh di Jakarta . “Grace , loe mau kemana liburan kali ini ?” tanya Bian . “Hemb gue mau ke Sdney ikut nyokap gue , kalo loe sendiri ?” jawab Grace . “Gue mau ke Singapura seneng-seneng , hhaha” jawab Bianca . “Kalo loe mau pergi kemana , Ndra ?” tanya Bian dan Grace pada Sandra . “Gue ... emb gue mau ke Jogya kerumah eyang gue” jawab Sandra . “Haa ? ga salah loe ? norak banget tujuan liburan loe ?” cerca kedua temannya . “Ahh udah deh , buruan pulang loe mau nebeng ngga ? cerewet amat” jawab Sandra dengan gusar sambil meninggalkan teman-temannya . “Iyaa-iyaa tunggu” jawab keduanya sambil berlari mengikuti Sandra ke parkiran .
Sesampainya dirumah , Sandra menggerutu terus-menerus karna ia tak puas dengan keputusan orang tuanya yg tidak menyetujui rencananya untuk pergi liburan ke luar negeri seperti teman-temannya , dan parahnya dia malah disuruh pergi berlibur kerumah eyang nya yg ada di Jogya . Bukan karena orangtua Sandra yg tak mampu membiayai Sandra liburan ke luar negeri , melainkan orangtuanya menginginkan Sandra bisa merubah gaya hidupnya yg tak jelas itu .
Hari Minggu .....
Pagi itu sangat indah , tapi bagi Sandra itu adalah pagi terburuknya . Karna pagi itu Sandra harus berangkat ke rumah neneknya di Jogya . Setelah ia sarapan pagi lalu ia berpamitan dengan orangtuanya dan Papa nya pun berkata “Ndra , jangan cemberut begitu dong mukanya , kan mau liburan” kata papa nya sambil terkekeh . “C’mon papa , liburan apaan loh ? Ini namanya menyiksa tau” jawab Sandra . “Sandra ngga boleh gitu ahh , kamu kan mau liburan kerumah eyang bukan ke kandang macan , yaa kan ! udah buruan berangkat deh” saut mama nya . “Oke deh mama dan papaku sayang , apa sih yg ngga buat kalian “ jawab Sandra sambil tersenyum kecut . Akhirnya ia pun berangkat dengan menggunakan mobil + sopir pribadi ayahnya .
Perjalanan panjaaang pun dilalui dan satu kata untuk hari ini CAPEK . Tak terasa Sandra pun telah sampai dirumah eyangnya . Rumahnya cukup rapi , bersih dan luas . Pemandangan alamnya pun sungguh indah . Sungguh beda 180derajat dengan kondisi kota Jakarta yg hiruk-pikuk dan super bising .
Eyangnya pun menyambut ramah kedatangan cucu kesayangannya , disana Sandra langsung dijamu makanan tradisional yg cita rasanya tidak kalah dengan makanan kota . Pada saat selesai makan Sandra pun bercengkrama bersama eyangnya di ruang keluarga . “Eyang sangat kangen sama kamu , nduk cah ayu” kata eyangnya dengan logat kental jawa . “Hehe , Sandra pun sama eyang” jawab Sandra sambil memeluk eyangnya . “Dulu kamu masih kecil , eee sekarang kamu sudah besar sudah jadi gadis yg cantik” kata eyang . “Ahh , eyang mah bisa aja . Eyang juga masih cantik seperti dulu” jawab Sandra . “Ohh yaa , besuk eyang tidak bisa menemanimu nduk , eyang ada urusan . Kamu besok ditemani Bagas yaa . Dia anaknya paklek Darmin tukang kebun eyang . Anaknya baik kok , ngganteng lo” kata eyang . “Hhaaaa ? Oh oke eyang” jawab Sandra . “Sudah sana istirahat , nduk besok main lagi” . “Siap eyang” jawab Sandra sambil beranjak ke kamarnya . Tapi dalam hatinya masih bertanya-tanya dan penasaran , siapa BAGAS ???
Keesokan paginya , Sandra bangun pagi-pagi untuk melaksanakan sholat shubuh . Setelah itu dia berjalan-jalan di halaman depan dan tiba-tiba ada suara cowo yg memanggilnya yg otomatis membuatnya tersentak . “Siapa loe ?” tanya Sandra pada cowo misterius itu . “Saya Bagas neng anaknya pak Darmin . Neng Sandra ya , cucunya eyang putri ?” tanya Bagas . “Iyaa itu emang nama gue , mo apa loe kesini ? bikin kaget aja tiba-tiba nongol” serang Sandra . “Sa..saya disuruh eyang untuk menemani neng berjalan-jalan” jawab Bagas . “Bisa ga loe panggil Sandra aja ? norak tau pake neng-neng segala . Oke , gue mau mandi dulu ntar jam 8an loe jemput gue” suruh Sandra . “Iya neng , eh Sandra . Kalo begitu saya permisi dulu” jawab Bagas .
Sesuai dengan perjanjian mereka pergi jalan-jalan , mereka berjalan-jalan menyusuri desa . “Panorama desa ini emang indah banget , hawanya sejuk , hamparan sawahnya bikin damai , orang-orangnya pada ramah semua . Pokoknya beda buanget sama di Jakarta . Apalagi nih cowo , kalem banget bikin ayem kalo deket dia . Ehh gue mikir apa sih ? “ batin Sandra . “Ndra , lagi mikir apa sih ? Kok diem aja dari tadi” tanya Bagas membuyarkan lamunan Sandra . “Ehh ngga kok , ngga lagi mikir apa-apa , yuk jalan lagi” ajak Sandra .
Matahari pun meninggi , “Gas , ayo pulang udah siang nih” ajak Sandra . “Iya , tapi mampir ke surau dulu ya mau sholat dulu” jawab Bagas . “Haa , hemb oke deh” kata Sandra . Sesampainya di surau mereka pun segera mengambil air wudhu dan sholat berjamaah . Dan setelah itu mereka pulang .
Malam hari .....
Angin malam berhembus menusuk tulang , bulan sabit tampak tersenyum manis , bintang pun bertaburan menghiasi langit ...... Setelah makan malam Sandra duduk-duduk sendirian di teras rumah menikmati indahnya malam . Ia merenung mengingat-ingat kejadian hari ini , di waktu makan malam tadi ia banyak mendengar cerita eyangnya tentang Bagas . Kata eyangnya Bagas itu anak yatim . Ia ditinggal ibunya meninggal sejak ia kecil . Bagas masih bersekolah dan ia dapat dikategorikan sebagai anak yg berprestasi di sekolahnya . Untuk membiayai sekolahnya Bagas membantu ayahnya untuk mengerjakan ladang seusai pulang sekolah kadang-kadang Bagas juga berjualan sayuran di pasar . Meskipun sibuk membantu ayahnya iya tak pernah lupa untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang pelajar dan dia pun tak lupa untuk senantiasa mengerjakan kewajibannya kepada Tuhan . Kehidupan Bagas sangat berbeda 180derajat dengan kehidupan Sandra yg tak teratur yg kadang lupa ngerjain sholat atau lupa belajar gara-gara sibuk main bareng geng nya , tak heran kalo nilainya kadang-kadang jeblok . “Salut buanget dah buat Bagas” gumam Sandra .
Udah seminggu Sandra berada di rumah eyangnya , dan sekarang udah waktunya ia kembali ke habitatnya Kota Jakarta yg super sumpek . Siang itu Sandra sudah bersiap-siap untuk balik ke Jakarta . Dia pun berpamitan kepada eyang , beserta para abdi-abdinya dan tak lupa ia juga berpamitan pada Bagas . Ngga tau kenapa Sandra terasa berat meninggalkan Bagas , cowo yg udah memberikan banyak pelajaran hidup kepada Sandra L Tapi yg namanya pertemuan pasti ada perpisahan . Setelah dirasa cukup untuk berpamitan ia segera masuk ke dalam mobil .
Didalam mobil iya berpikir “Liburan kali ini adalah liburan yg paling berkesan , banyak memberikan banyak kenangan dan banyak pelajaran untukku . Dan Bagas adalah sumber inspirasiku , orang yg bisa membuka jalan pikiranku dan mengajarkanku bagaimana caranya menghargai hidup . Aku pasti kangen kamu , Gas . Aku ngga akan pernah lupa kamu . Mulai sekarang aku harus berubah menjadi lebih baik , aku yakin aku bisa
“ Good byee Jogya , good bye Eyang , Good bye my inspiration Bagas , and I’ coming Jakarta”
0 Your Comment:
Posting Komentar